LUKMAN HADI LUKITO, HARTA BERHARGA DAN
PUTRA BATANG YANG INSIRATIF DAN KREATIF
Karya Tulis Esai Disusun
Untuk Mengikuti Lomba Esai Sejarah Tingkat Nasional HIMA Sejarah UNNES 2015
Disusun oleh :
MUHAMMAD
HARRY PRAYOGA
XII
A.MIPA
SMA
NEGERI 1 BATANG
Jalan Ki Mangunsarkoro 8 Batang 51211
2015
PENGESAHAN
Karya
esai tentang Tokoh Muda Inspiratif Indonesia dalam Kanca Sejarah yang berjudul Lukman Hadi Lukito, Harta Berharga dan
Putra Batang yang Inspiratif dan Kreatif ini telah diteliti dan disahkan
untuk mengikuti Lomba Esai Esai Sejarah Tingkat Nasional HIMA Sejarah UNNES
2015 pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 20 Oktober 2015
Tempat : SMA Negeri 1 Batang
Oleh :
Kepala SMA Negeri 1 Batang Pembimbing
Karya Esai
Siti Ismuzaroh, S. Pd., M. Pd Bambang
Indriyanto,S.Pd
NIP. 197007081994122001 NIP. 195809081984031008
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
segala puji Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Karya Esai yang berjudul Lukman Hadi Lukito, Harta Berharga dan Putra Batang yang Inspiratif dan
Kreatif dengan lancar.
Karya Esai ini
tentunya tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari beberapa pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada beberapa pihak yang telah membantu penulis sehingga
Karya esai ini dapat diselesaikan dengan baik, yaitu kepada:
1.
Ibu Hj. Siti Ismuzaroh,
S.Pd., M.Pd., selMas Lukman
kepala SMA Negeri 1 Batang;
2.
Bapak Bambang
Indriyanto,S.Pd,
selMas Lukman pembimbing karya esai;
3.
Petugas Perpustakaan SMA Negeri
1 Batang atas pinjaman buku-buku untuk referensi karya tulis ilmiah ini;
4.
Dan pihak-pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu.
Penulis
menyadari dalam penulisan karya esai ini masih banyak yang perlu disempurnakan.
Untuk itu saran, kritik, dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan karya
selanjutnya. Semoga karya esai ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan
semua pihak.
Muhammad Harry Prayoga
LUKMAN HADI LUKITO,
HARTA BERHARGA DAN PUTRA BATANG YANG INSIRATIF DAN KREATIF
Lukman
Hadi Lukito lahir di Pucungkerep, yaitu sebuah perkampungan kecil di pinggir
jalur pantura Kecamatan Subah Kabupaten Batang yang terkenal dengan Alas Roban
nya. Pada 3 Februari 1992 ia dilahirkan dan tumbuh besar hingga sekarang ini. Mas
Lukman biasa ia dipanggil, adalah Putra Batang yang kini terjun kedalam dunia
sosial dalam bidang sejarah. Ia juga merupakan kakak sepupu dari Bapak saya.
Ayah Mas Lukman dan ayah saya merupakan kakak adik. Dalam lingkungan keluarga mereka,
Mas Lukman biasa dipanggil Mas Luki.
Dari SMK ia sudah aktif dalam dunia sosial dan ke-organisasian seperti
Osis. Dinamika keluarga, lingkungan, dan keadaan menjadikannya tetap teguh
dalam menjalani hidup. Oleh karena itu, Mas Lukman terus dituntut untuk menyelesaikan masalah
dengan trobosan baru ketika masalah yang dihadapi tak pernah kunjung membuahkan
hasil.
Kehebatannya
dalam berorganisasi membuatku semakin takjub dengan apa yang dilMas Lukmankan
Mas Lukman. Tak jarang banyak orang juga sering memuji bahkan mengenalnya, baik
dari kalangan pejabat sampai guru. Kreativitasnya selalu terasah melalui
rangkaian perjalannya hingga sekarang. Itulah yang menyebabkan saya menjadikan
Mas Lukam menjadi idola yang notabenenya adalah kakak sendiri.
Batang adalah
tempat dimana Mas Lukman dilahirkan. Ketika orang luar daerah mendengar kata
itu mereka merujuk ke salah satu nama kota di Kepulauan Riau. Sangat
menggemaskan dan menyulut emosi. Dan ketika akan mengenalkan daerah ini harus
memberikan embel - embel Pekalongan Kota Batik. Kenapa harus menyebutkan
Pekalongan padahal Batang yang akan dikenalkan. Masalahnya kita sendiri apakah
sudah yakin mengenal Batang?
Saat Mas Lukman
pertama kali di Jogja, Mas Lukman pernah mencoba mengenalkan daerah Batang.
Semua orang memiliki cerita tentang daerahnya. Dan Mas Lukman sendiri bingung,
hanya Sigandu yang abrasi, Agrowisata Pagilaran yang tak maksimal, dan
Ujungnegoro yang sebentar lagi tak seperti dulu yang bisa Mas Lukman ceritakan.
Itupun tak mendetail sehingga masih dianggap sama dengan daerah lain.
Ketika itu
muncul pertanyaan apa yang menjadi khas Kabupaten Batang? Saat itu Mas Lukman
melihat tayangan Ring of Fire yang dilakukan oleh 1 keluarga menggunakan sepeda
motor keliling Indonesia untuk mengenalkan anaknya bahwa Indonesia kaya budaya.
Sepintas ini mungkin saja dillakukan di Kabupaten Batang yang belum terdata
dengan rapi potensinya. Dari hal itulah, Mas Lukman ingin mengenalkan daerah
Batang sedikit demi sedikit.
Sumpahnya untuk
negeri menjadikannya bersemangat untuk membangun daerah Batang. Pada Oktober
2011 adalah langkah awal Mas Lukman untuk membuka jalan kegiatan kepemudaan di
Kabupaten Batang. Saat itu Mas Lukman mengumpulkan beberapa teman yang siap
untuk menjadi panitia Batang Gallery 2011.
Batang Gallery 2011
adalah kegiatan yang mementaskan aktifitas kreatif pemuda Kabupaten Batang.
Pada saat itu Batang Expo tidak menampakkan hidungnya sama sekali. Sehingga mereka
berinisiatif ada kegiatan alternatif namun dalam lingkup kepemudaan sebagai
aset daerah. Batang Gallery 2011 rencanya diadakan 29 dan 30 Oktober 2011
dengan kegiatan lomba foto potensi daerah. Beberapa
pihak telah dihubungi, termasuk sang penguasa saat itu. Mereka telah
membicarakan masalah hadiah untuk para pemenang antara lain piala dan uang
pembinaan. Kala itu beliau menyanggupinya. Dan Panitia hanya mencari dana
tambahan sebagai operasional kegiatan. Namun ternyata kegiatan mereka
bertepatan dengan masa kampanye pilkada yang menjadikan sang penguasa
susah dihubungi karena tengah sibuk mengurusi partainya. Mereka tak dapat
berbuat banyak, hanya penyesalan yang diterima untuk dapat mengkondisikan
peserta yang telah mendaftarkan diri. Mereka menundanya hingga waktu yang belum
ditentukan. Akhirnya Mas
Lukman mengirimkan 33 paket proposal dan permohonan bantuan pendanaan ke
berbagai kementrian, pemda, dan perusahaan. Dari usaha itu Mas Lukman menerima
surat dari Kementrian Pariwisata bahwa belum ada paku anggaran. Nilai bantuan
yang keluar dari semua pengajuan adalah 2 juta. Itu hanya mampu untuk
menghandle keuangan hadiah peserta dan administrasi serah terima. Itupun hadiah
yang seharusnya 1 juta menjadi 500ribu, 750ribu menjadi 300ribu, dan 500ribu
menjadi 200ribu. Sungguh disayangkan akan tetapi itulah yang dapat dilakukan
panitia. Kemudian piala didapat dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Batang sebanyak 1 set padahal janjinya adalah 2 set. Bantuan juga didapat dari
Dewan Kesenian Daerah untuk operasional. Kemudian
tanggal ditentukan bulan April 2012. Tawaran datang dari seorang teman bahwa
kegiatannya band ingin digabung dengan kegiatan Batang Gallery. Kemudian muncul
ide-ide untuk memasukkan komunitas Parkour dan komunitas BMX dalam kegiatan
itu. Konsep kemudian diubah total dan pendanaan tidak dapat diubah. Entah
kenapa temanku yang menawarkan kegiatan itu (Musa Aljazumar) memiliki ide
cemerlang dalam hitungan hari dapat mendatangkan pendanaan dari sponsor.
Akhirnya kegiatan diadakan pada tanggal 21 dan 22 April 2013 di SMK Negeri 1
Batang. Saat
itu ada pro dan kontra yang menjadikan SMK N 1 Batang kacau dalam kegiatan
belajar mengajar. Dalam ijin penggunaan tempat memang dengan jelas mereka
melaksanakan mulai jam 14 waktu pulang sekolah. Akan tetapi para siswa merasa
tertarik untuk berkeliaran menonton stand yang telah dibuka. Padahal untuk
pementasan band dan dance baru dimulai sore hari. Pada saat itu Mas Lukman
dipanggil oleh waka. Mereka meminta untuk membayar penggunaan infrastruktur.
Akan tetapi Mas Lukman dapat meyakinkan bahwa semua baik baik saja. Mereka
menghadirkan Pak Tri Ba'do dan Mas Afif sebagai juri. Mereka melakukan
penilaian dengan kesederhanaan display foto yang ada. Setelah penilaian mereka
sengaja menjamu juri dan bercerita dengan mereka. Saat dengan Pak Tri Ba'do Mas
Lukman bercerita banyak dan disanalah mereka menceritakan masalah mereka dari
cerita sang penguasa sampai masalah harus membayar infrastruktur. Ketika mereka
hendak memberikan sedikit uang untuk transport, Pak Tri bertanya apakah untuk
pelaksanaan kegiatan ini sudah cukup? Mas Lukman menjawab apa adanya dan
ternyata uang itu malah dikembalikan untuk dipergunakan pelaksanaan.
Saat itu pula Mas
Lukman menangis dan merasakan satu-satunya orang yang peduli dalam kegiatan ini
atas nama pribadi dan Dewan Kesenian Daerah. Saat itu Mas Lukman sadar bahwa
akan banyak orang yang membantu kegiatan-kegiatan lain kedepan. Mas Lukman
berharap bahwa tidak ada kegiatan kepemudaan lain yang sifatnya membangun bukan
untuk kepuasan tersendiri yang dihalangi oleh pendanaan. Semoga ini dapat
dijadikan referensi ketika suatu saat ada calon pemimpin yang akan maju dalam
pertaruhan nama untuk menyongsong kemerdekaan.
Gallery Photo
Kabupaten Batang yang sebelumnya pernah menyelenggarakan Batang Gallery 2012
mencoba mengangkat kegiatan sejenis dengan nama Ekspedisi Batang. Ekspedisi
Batang 2012 ini mengangkat tema "Mengenal Lebih Dekat Kabupaten
Batang". Perencanaan mulai digarap 2 bulan sebelumnya dengan berbagai
publikasi diantaranya Pameran Dadakan di Jalan Veteran pada malam Jum'at Kliwon
yang saat itu ada acara Bupati Batang Mendengar dan Pameran Minggu Pagi.
Mereka mencoba
mengajak peserta untuk bergabung bersama berkeliling Batang untuk mencari tahu
Kabupaten Batang akan tetapi hanya ber 5 yang berangkat. Pada saat itu target yang
akan dicapai adalah 21 tempat dalam 4 hari. Namun hanya 3 hari yang dapat
dilaksanakan dikarenakan capek dan perbekalan habis.
Saat itu mereka
juga membawa proyektor Bupati untuk melaksanakan sosialisasi dan pemutaran film
di setiap mereka menginap. Pada saat hari ketiga mereka kembalikan kepada pak
Bupati dan pada saat itu mereka bertemu dan ditanyai sudah selesai kegiatannya?
mereka jawab bahwa seharusnya 4 hari akan tetapi dikarenakan kita capek dan
perbekalan habis sehingga wilayah Kecamatan Gringsing dan Blado sebelah selatan
tidak dapat dicapai. Oleh Bupati saat itu mereka disuruh untuk berangkat
kembali keesokan harinya dan diberikan uang perbekalan. Dengan ketentuan
potensi yang telah didokumentasikan harus dipamerkan di Batang Expo 2012.
Mereka kemudian
menyelesaikan itu semua dan pada Batang Expo mereka memamerkannya. Saat itu
Bupati juga heran dengan temuan kita, ternyata banyak yang belum diketahuinya.
Masyarakat luas juga merasa kagum bahwa Batang ternyata memiliki segudang
potensi yang belum dimaksimalkan. Disitulah kita dapat memetakan masalah
sebenarnya adalah ketidaktahuan.
Ketidaktahuan
menjadikan orang tidak memiliki bahan cerita. Semua orang lebih mengerti
Pekalongan sebagai kota Batik. Dan begitu juga para pemuda yang tidak tahu
Batang lebih memilih menyebut Pekalongan. Oleh sebab itu kegiatan Ekspedisi
Batang dan sejenisnya perlu digerakkan karena sangat penting untuk menciptakan
pemuda daerah yang tahu daerahnya.
Satu tahun yang
lalu tim Batang Gallery yang terdiri dari (Mas Lukman, Mas Vicky, Muh
Syafiudin, dan Danny) mengikuti lomba Kreatifitas dan Inovasi Masyarakat
Kabupaten Batang. Mereka mengangkat konsep penerapan Aplikasi Pengenalan Cagar
Budaya Kabupaten Batang.
Sebulan
sebelumnya, Mas Lukman mendapatkan informasi dari sebuah forum dan teman
jejaring sosial lainnya. Mas Lukman sebenarnya sudah memiliki Sistem Informasi
Pengolahan Data Cagar Budaya Kabupaten Batang yang pernah menjadi judul kerja
praktik di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Batang. Mas Lukman telah
membuatnya hingga produknya sudah siap. Dalam setiap kegiatanku apapun kalo
bisa dapat memberikan hal yang lebih baik untuk lingkunganku. Mas Lukman
mengalami kesulitan ketika ingin mencari data cagar budaya, begitu juga Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Batang yang kadang kualahan untuk mengolah
data tersebut. Sehingga Kerja Praktik ku saat itu adalah menyelesaikan masalah
itu.
Setelah itu
sukses dan mendapat kabar adanya lomba Krenova Kab Batang 2014. Mas Lukman
menyerahkan program yang sudah Mas Lukman buat kepada Muh Syafiudin untuk
dikonversi menjadi Aplikasi berbasis Android dengan maksud agar dapat portabel
dibawa kemana - mana sehingga Pelajar dan Masyarakat Kabupaten Batang dapat
dengan mudah belajar dan langsung ketempat cagar budaya berada.
Muh Syafiudin
meminta desain kepada Danny untuk layout dan kemudian diproses oleh Muh
Syafiudin menjadi sebuah aplikasi. Beberapa kali mengalami perombakan dan
kemudian terakhir adalah masalah ikon. Dikarenakan akan dipublikasi maka Mas
Lukmann harus disesuaikan agar masyarakat mengerti. Dalam ilmu Interaksi
Manusia dan Komputer ikon sangat berpengaruh agar dapat dikatakan user
friendly. Disinilah terjadi perombakan ikon utama yang harus diselesaikan
semalam sesuai kebutuhan Muh Syafiudin.
Mas Lukman tanpa
konfirmasi ke Danny, karena posisinya di Jogja kita butuh koordinasi cepat maka
saya gantikan dengan membuatkan ikon dan terpilihlah candi sebagai wakil dari
cagar budaya yang jelas apabila orang melihat candi maka akan berpikir benda
sejarah dan sebagainya.
Saat lomba mereka
menjelaskan tentang aplikasi. Namun Mas Lukman pikir semua orang yang memiliki
ilmu software development dapat membuatnya. Mas Lukman mencoba cari cara agar
aplikasi yang mereka buat tidak dapat dibuat orang lain. Ketika itu Mas Lukman
terpikir tentang data. Perlu diketahui bahwa data yang mereka miliki sering
kali diminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Batang dan BAPPEDA
Kabupaten Batang. Dari sinilah mereka meyakinkan bahwa proses pengumpulan data
inilah yang menjadi nilai lebih.
Pada tanggal 19
September 2014 mereka mendapatkan informasi bahwa mereka juara 1. Disinilah Mas
Lukman tersenyum bahwa passion yang dicari sejak 2008 mulai ada manfaatnya. Semoga
aplikasi ini bermanfaat untuk Masyarakat Batang. Anda bisa download gratis di www.batangggallery.or.id
Pada saat
pembukaan Batang Expo 2014 mereka menerima penghargaan dari Bupati Batang Yoyok
Riyo Sudibyo. Senyumannya menyambar. Mungkin dalam hatinya "kok wong iki
neh :D" maklum dari tahun 2012 sejak kepemimpinannya menang pilkada, mereka
mendekat untuk meyakinkan bahwa mereka tidak main - main untuk kegiatan ini.
Namun beliau baru percaya saat - saat ini ketika mereka menelusuri Kabupaten
Batang, Juara Krenova, dan kegiatan nasional lainnya.
Pada tahu 2013,
Mas Lukman mendapatkan informasi jalan pemimpin. Menurut dia, jalan pemimpin
diperuntukan bagi perorangan yang dianggap pionir muda yang telah bergerak
bersama komunitasnya paling sedikit enam bulan berjalan dan memiliki program
yang akan digarap. Jalan pemimpin hadir sebagai wadah yang memberi kesempatan
bagi para pionir muda itu untuk belajar langsung selama satu tahun dari para
pemimpin saat ini, melalui metode mentoring.
Mas Lukman
kebetulan mengangkat tema Desa Budaya sebagai inisiatif mengembangkan Kabupaten
Batang sebagai daerah pesisir yang memiliki peradaban tua, ditandai dengan
ditemukannya Prasasti Sojomerto dan lainnya. Karena itu, daerah ini sangat
cocok untuk media pembelajaran dan pengembangan wisata budaya.
Karena terpilih
dalam 19 besar, dia dan konsep yang diusungnya berkesempatan untuk mendapatkan
fasilitasi langsung dari tokoh nasional. Dari 19 mentor yang ada, Mas Lukman
mendapatkan jatah mentor CEO PT Sumberdaya Sewatama, Hasto Kristiyono.
Selama satu
tahun ke depan, dia akan mendapatkan mentoring langsung dari Mas Hasto
Kristiyono guna mengembangkan Desa Budaya di Batang. Ini kesempatan mahal yang
wajib saya manfaatkan secara optimal demi pengembangan Batang.
Dijelaskan Mas Lukman,
pengembangkan proyek desa budya ditujukan guna memberikan kesadaran ke
masyarakat tentang pentingnya pelestarian budaya. Selain itu, dalam jangka
panjang desa budaya juga merangsang masyarakat untuk menjadikan potensi budaya
yang dimiliki agar bernilai ekonomi. Untuk kepentingan tersebut, lanjut dia,
selama setahun ini dirinya akan mempersiapkan SDM dan pihak terkait. Kedua,
menyelesaikan pembuatan paguyuban desa budaya. Ketiga, menciptakan paradigma
sadar budaya. Hasil karya 19 orang selama setahun nantinya akan dijadikan buku.
Mudah-mudahan, kesempatan itu tidak hanya bermanfaat baginya, tetapi terutama
masyarakat Batang.
Itulah beberapa
penjabaran mengenai perjalanan Mas Lukman dalam bidang sejarah yang sangat
menginspirasi bagi saya pribadi. Dari beberapa sesuatu yang pernah dilakukannya
yaitu disaat Mas Lukman mengikuti jalan pemimpin. Dapat kita lihat bahwa hanya
19 orang yang dapat mendapatkan kesempatan tersebut dari seluruh pemuda
Indonesia. Apalagi dapat membawa nama daerah kita sendiri Kabupaten Batang
khususnya sektor wisata. Yang notabenenya belum banyak orang mengetahuinya.
Semoga penulisan ini dapat memotivasi bagi siapapun yang membaca agar dapat
memilih motivator yang layak bagi kita untuk menjadi patokan apa yang kita
cita-citakan. Dan semoga dari penulisan saya ini dapat menemukan Mas Lukman Mas
Lukman lainnya di Indonesia khususnya di Kabupaten Batang.
Daftar
Pustaka
Hadi Lukman
Lukito.2015.Panduan Wisata Kabupaten Batang.Batang. Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata
http://autobiografilukman.blogspot.com
http://luckypunya.blogspot.com