SEJARAH LOKAL KRITIS ANALITIS
A. PENDAHULUAN
Arti sejarah adalah kejadian hidup
manusia pada masa lampau dalam
segala aspeknya, baik
aspek sosial, ekonomi, budaya, politik, serta yang lainnya. Di
dalam bahasa Inggris
sejarah dikatakan History yang juga aslinya bahasa latin Istoria
yangberarti ilmu.Menurut aristoteles istoria
berarti mengkaji gejala alam,
entah susunan kronologi
merupakan faktor atau tidak di dalam pertelaan;penggunaan ini dalam bahasa
inggris masih digunakan dengan sebutan natural history. Definisi
umum
kata history adalah
masa lampau umat manusia. Dan
setiap bangsa memiliki sejarah sendiri-sendiri,
sesuai dengan perkembangan budaya, sosial,
ekonomi dan politik bangsa itu
sendiri. Sejarah
Indonesia, adalah sejarah nasional bangsa Indonesia yang dimulai
dengan dikenalnya tulisan, sampai sekarang ini. Sejarah
nasional ini
meliputi seluruh
jaman dan seluruh daerah yang sekarang bernama Republik Indonesia.
Selain sejarah nasional yang kita kenal
sekarang ini, telah berkembang pula istilah baru dalam ilmu sejarah, yakni
sejarah lokal. Studi sejarah lokal ini terkait erat dengan tradisi lisan dan
tertulis di masyarakat. Sejarah yang kita miliki bermula berasal
dan sejarah lokal.Babad, tambo, hikayat dan sebagainya yang menceritakan asal usul suatu daerah tertentu, sebetulnya sudah merupakan tradisi
penulisan sejarah daerah
tertentu.
Pengertian sejarah lokal adalah sejarah lokal
bisa dikatakan sebagai suatu bentuk penulisan sejarah dalam lingkup yang
terbatas yang meliputi suatu lokalitas tertentu (I Gde Widja, 1989 :13 )
.Sejarahwan Inggris mengatakan bahwa sejarah lokal adalah sejarah mengenai asal
usul pertumbuhan, kernunduran dan kejatuhan suatu kelompok masyarakat lokal.Sementara
Jordan membeni pengertian tentang sejarah lokal sebagai sejarah dan keseluruhan
lingkungan sekitar yang berupa kesatuan wilayah misalnya desa, kecamatan, kota
ataupun kabupaten beserta unsur institusinya, sosial budaya yang ada di
lokalitas tersebut. Sedangkan Taufik Abdullah mendifinisikan sejarah lokal
sebagai sejarah daerah-daerah etnis kultural yang ada di suatu lokalitas dan sebagian wilayah Republik Indonesia.
B. RUANG LINGKUP DAN CORAK SEJARAH LOKAL SEJARAH LOKAL
Sejarah lokal
mengandung arti suatu tempat atau
lokasi tertentu serta waktu
yang tertentu
pula. Jadi sejarah local dapat berupa sejarah desa, tertentu, kota tertentu,
keluarga tertentu atau organisasi daerah tertentu, disuatu komunitas. Sejarah lokal
terbatas
ruang Iingkup geografisnya. Sedangkan
tentang pembabakan sejarah lokal
tidak mesti harus sama dengan pembabakan sejarah nasional.
Adapun corak sejarah lokal adalah :
1. Studi yang difokuskan pada suatu peristiwa tertentu
studi kasus pada peristiwa khusus. Ini
disebut bercorak evenemental.
2.
Studi
sejarah lokal yang menekankan pada struktural ( pelapisan
Sosial dalam orientasi cultural ).
3.
Studi
yang mengambil perkembangan aspek tertentu dalam kurun waktu tertentu. Hal ini
disebut bercorak tematikal.
4.
Studi
sejarah
lokal secara umum, dengan menguraikan perkembangan daerah tertentu ( misalnya
propinsi, kota, kabupaten ) dan masa ke masa.
C.
SUMBER
SEJARAH
LOKAL
Sumber sejarah lokal baik
yang berwujud
sumber lisan
dan tertulis, serta sumber benda atau
yang lainnya dapat dibagi dalam 4 jenis sumber
sejarah lokal yaitu:
1. Jejak non material : berupa lembaga masyarakat adat,
kepercayaan, tradisi,hal-hal gaib,
dongeng, bahasa/sastra
dan lain lain.
2. Jejak material : terdiri bermacam-macam
benda artefak, dan benda rumah tangga misalnya
alat pertanian, alat berburu, lukisan, patung, mesin, kendaraan dan sebagainya
3. Jejak tertulis :surat
catatan harian, prasasti, kisah perjalanan, manuskrip. Surat perintah,
surat
keputusan ( surat kekancingan ),
dan yang berupa cetakan/buku,surat
kabar, majalah, pamflet, dokumen.
4. Jejak representasional :
Yaitu jejak atau sumber yang mewakili jejak yang lain.Contoh potret atau
lukisan.
D.
TIPE-TIPE
SEJARAH LOKAL
Berdasarkan tujuan penulisan sejarah lokal,
latar belakang pendidikan penyusunnya dan sifat pendekatan metodologinya dan
aspek kehidupan sasaran utama sejarah lokal, maka sejarah lokal dapat dibagi
dalam beberapa tipe yakni:
1. Sejarah lokal tradisional.
2. Sejarah local dilentalis.
3. Sejarah lokal kolonial.
4. Sejarah lokal edukatif inspiratif.
5.
Sejarah
lokal kritis analitis.
Pembicaraan ini untuk sejarah local adalah
tentang Sejarah Lokal Kritis
Analitis. Dan
dalam
bahasan sejarah lokal
kritis analitis ini, terlebih dahulu kita paparkan secara singkat sejarah lokal
kritis analitis sebagai berikut:
Sejarah lokal kritis analitis, adalah sejarah
lokal yang sifat uraiannyamaupun pembahasannya telah menggunakan pendekatan
metodologis sejarah secara ketat. Sejak dan pemilihan obyek studi,
langkah-langkah atau prosedur kerja hingga penyusunan sejarahnya atau
historiografinya didasarkan pada konsep-konsep metodologi penelitian historis secara mantap.
Sejarah lokal kritis analitis,
berarti penyusunan penulisan sejarah atau historiografi
dengan menggunakan
metodologi sejarah.
Seperti diketahui metode penelitian histori akan
melewati 4 tahap yaitu:
1. Heuristik, yaitu kegiatan menghimpun
jejak-jejak masa lampau atau bukti-bukti sejarah.Jejak-jejak itu dapat berupa
kejadian, benda peninggalan masa lampau dan bahan tulisan ( NugrohoNotosusanto
1971 : 18 ).
2. Kritik sumber, yaitu merupakan
usaha untuk mendapatkan jejak
atau sumber yang benar dalam
arti benar-benar mengandung informasi yang relevan dengan cerita sejarah
yang disusun ( I Gde
Widja, 1988 : 21 ).
3. Interpretasi, merupakan usaha
untuk mewujudkan rangkaian kata fakta-fakta yang bersesuaian
satu sama
lain. (I Gde
Widja, 1988: 23).
4. Historiografi,
yaitu menyusun cerita sejarah secara kronologis dan logis.
Dengan bertumpu pada 4 tahap dalam penelitian
dan penulisan sejarah, maka sejarah lokal sudah dapat dikatakan sebagai sejarah
lokal kritisanalitis. Penyusunan sejarah ini umumnya dilakukan oleh sejarawan
profesional bukan amatiran. Meskipun
sejarawan amatiran atau peminat sejarah
tidak berarti tak berguna bagi
penyusunan sejarah lokal. Karena
tulisan sejarawan amatir sering kali dapat
dipakai sebagai titik tolak penelitian sejarawan profesional.
Hasil historiografi lokal ini akan
sangat bermanfaat membantu menambah khasanah
sejarah nasional. Sebab sejarah lokal ini dipandang sebagai
bagian sejarah nasional. BiIa kita ingin mengetahui lebih lengkap mengenai sejarah
nasional, dapat kita baca tambahannya lewat historiografi sejarah lokal. Karena
sering terja diperistiwa yang terjadi di tingkat nasional baru dapat dipahami
apabila kita mempelajari
peristiwa di tingkat lokal. Peristiwa
yang bersifat umum seperti pengambilalihan
kekuasaan dan tangan Jepang setelah proklamasi kemerdekaan 17Agustus 1945
terjadi di seluruh Indonesia dan tertulis dalam sejarah nasional. Tetapi peristiwa
secara detail
terdapat pada sejarah
lokal. Contoh
pertempuran 3 Oktober 1945di Pekalongan, merupakan bukti pengambilalihan
kekuasaan dari tangan Jepang di Daerah. Demikian pula tentang prasasti Sojomerto
dari Kabupaten Batang walau penemuan di desa di Batang tapi mewarnai sejarah
klasik pengaruh Indonesia India.
Sejarah lokal kritis dan analitis, berarti
usaha untuk meninggalkan penulisan yang magis takhayul, yang hanya menuliskan
keindahan atau memoar seseorang di masa lampau, yang bersifàt penjajah sentris,
dan sifat subyektif penulis atau adanya kepentingan tertentu dan penulis.
E. PENUTUP
Bahwa sejarah lokal kritis analitis sangat
diperlukan dalam rangka penyusunan sejarah nasional dan sebagai bagian dan
sejarah nasional, sejarah lokal akan memberikan konstribusi bagi penulisan
sejarah nasional di tingkat lokal. Penulisan sejarah yang kritis analitis
berarti penulisan suatu sejarah lokal sudah menggunakan metodologi penelitian sejarah yang tepat. Bahkan penulis yang sudah menggunakan
pendekatan metodologi sejarah ini akan membimbing mereka menjadi sejarawan
profesional.Sedangkan usaha untuk mengesampingkan kepentingan golongan dan pribadinya akan
membantu tertulisnya historiografi
yang obyektif.
Ingat History bukan His Story.
oooOOOooo