Puisi 3
PAWANG
Bambang Indriyanto
Mulut adalah harimau
yang akan menjaga dan merobek tubuhmu
Lengan adalah elang
yang membela dan mematuk otakmu
Kaki adalah serigala
yang akan mengawal dan mencabik isi perutmu
Namun hatimu
adalah pawang
yang akan menjinakkan semua kebinatangan
yang bersarang dalam dirimu
Batang, 8 Juni 2002
Puisi ini dimuat di Majalah Batang Berkembang Edisi 06/Tahun VII/2002
Puisi 4
NOSTALGIA
Bambang Indriyanto
Ketika aku mampir ke mulut kampung
tak ada lagi anak-anak berlarian mencari capung
memainkan wayang dari daun singkong
atau main kereta kulit jeruk
di halaman sekolah desa
Semua terpuruk oleh teknologi
serta tangan-tangan ekonomi
yang menjajakan mimpi
walau kadang memasung krasi
Dalam kerinduan pohon-pohon cengkeh
dan gemercik air di pancuran bambu
kau menyimpan rinduku
Di mataku
kau tak lagi menarik layaknya gadis dusun yang lugu
dengan kebaya dan senyuman malu,
melainkan kau bagai wanita jalang
dengan gincu tebal menebarkan birahi
meski menjijikkan
Pekalongan. 12 Maret 2002
Catatan :
Puisi ini dimuat di Majalah Batang Berkembang Edisi 06/Tahun VII/2002 dan
Dibacakan sebagai puisi model untuk pengajaran IPS lewat pendekatan budaya di Pengayaan Materi Sejarah Guru SMU Se Jawa Tengah Di Bandungan bulan Juli 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar