Rabu, 26 November 2008

Puisi 3

PAWANG
Bambang Indriyanto

Mulut adalah harimau
yang akan menjaga dan merobek tubuhmu

Lengan adalah elang
yang membela dan mematuk otakmu

Kaki adalah serigala
yang akan mengawal dan mencabik isi perutmu

Namun hatimu
adalah pawang
yang akan menjinakkan semua kebinatangan
yang bersarang dalam dirimu

Batang, 8 Juni 2002

Puisi ini dimuat di Majalah Batang Berkembang Edisi 06/Tahun VII/2002

Puisi 4

NOSTALGIA

Bambang Indriyanto

Ketika aku mampir ke mulut kampung
tak ada lagi anak-anak berlarian mencari capung

memainkan wayang dari daun singkong
atau main kereta kulit jeruk
di halaman sekolah desa

Semua terpuruk oleh teknologi
serta tangan-tangan ekonomi
yang menjajakan mimpi
walau kadang memasung krasi

Dalam kerinduan pohon-pohon cengkeh
dan gemercik air di pancuran bambu
kau menyimpan rinduku

Di mataku
kau tak lagi menarik layaknya gadis dusun yang lugu
dengan kebaya dan senyuman malu,
melainkan kau bagai wanita jalang
dengan gincu tebal menebarkan birahi
meski menjijikkan

Pekalongan. 12 Maret 2002

Catatan :
Puisi ini dimuat di Majalah Batang Berkembang Edisi 06/Tahun VII/2002 dan
Dibacakan sebagai puisi model untuk pengajaran IPS lewat pendekatan budaya di Pengayaan Materi Sejarah Guru SMU Se Jawa Tengah Di Bandungan bulan Juli 2003

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger

BUKU TAMU

ARSIP BLOG

PROFILKU

Foto saya
Pekalongan, Jawa tengah, Indonesia

Yang mengunjungi Blog ini

CHATTING


ShoutMix chat widget

JAM BERAPA ?

KELUARGAKU

KELUARGAKU
Wisuda Statistik Terapan D3 MIPA UNNES

gubuk

gubuk
di depan rumah

wisuda UNNES

wisuda UNNES
Fakulta s MIPA Jurs Pendidikan Matematika

KAMUS INGGRIS-IINDONESIA

Bagaima isi puisiku ?

PENGIKUT

KOMENTAR