Puisi 8
KEPADA PENYAIR
Bambang Indriyanto
Penyair yang arif,
tolong bacakan puisi Tuhanku
biar kudengar dan menyusup di kalbu
yang beku tercemar dan berdebu
Penyair yang bijak,
tolong buatkan aku sebuah sajak
tentang bulan dan bintang
tentang gelap terang
dan tentang orang-orang yang terpinggirkan
serta termuliakan di sisiNya
Penyair yang manis,
ajarkan aku membedah puisiNya
agar aku terjaga
dari mimpi pelangi warna
Agar aku dapat bertahan
dalam membelah kehidupan
serta sempat membersihkan bau badan
sehingga aku dapat tidur dengan nyaman
Pekalongan, Februari 1978
( Antologi Puisi Kiara I, Juni 2000 )
Puisi 9
BULAN ITU
Bambang Indriyanto
Bulan itu mengintip dari balik pohon waru
Lalu menguntitku
Debar jantung menguat
Galau hati terasa nikmat
Tetapi dalam hati aku berkata :
Walaupun dalam bening mataku
Menari baying-bayangmu
Namun toch rinduku
Takkan bergetar sampai padamu
Yogyakarta, Januari 1980
( Antologi Puisi Kiara I, Juni 2000 )
Puisi 10
CATATAN DI BULAN APRIL
Bambang Indriyanto
Ketika peluru harus berdialog
ketika nurani terbang jauh di awan
ketika api mengumbar kesumat
Yang tersisa Cuma tetangis
rumput yang menggeliat di padang gersang
dan angin segan bertiup
Burung gagak dendangkan luka
mengepak sayap di antara laut dan gunung
kabarkan renjana di pinggir bencana
Mimpi mengukir rembulan
dan bermahkota bintang
tumpah dalam Lumpur legam
Adakah pelangi turun seusai hujan
adakah tunaskan tumbuh usai kemarau
dan hati kembali bernyanyi bersama celoteh pipit
pada sore dingin yang menggigit
Batang, 10 April 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar